Belum sempat kutulis, tapi sudah selesai kau baca. Ah kau itu terlalu menarik jika digambarkan.
Menulis lagi setelah sekian lama berhenti, menyimpan semuanya sendiri. Sesekali aku ceritakan, aku bagi resahku dengan yang ku percaya. Aku kisahkan bagaimana hidupku berjalan, tampak biasa saja tapi tidak hidupku bagimu, sepertinya aku sangat berarti.
Dirimu, dari mana aku memulainya. Aku berimajinasi terlalu jauh tentang keberadaanmu, tentang bagaimana hidupku setelah adamu. Bagaimana seterusnya aku?
Seperti waktumu yg banyak untuk mendengarkanku, mengatasi masalahku, mengatakan yang tidak pernah ku dengar dari siapapun. Yang sekarang tak ingin ku dengar dari yang lain, kecuali dirimu.
Menuliskan tentang dirimu yg bahkan sudah banyak tintamu untuk menulis diatas dirinya, aku buat sendiri ceritaku, aku karang sendiri jalan ceriranya dan aku juga yang berkubang tak mau beranjak dari dirimu.
